Selasa, 12 November 2013

Pelestarian Batik Garutan

1Batik Garutan Masih Dilestarikan Sampai Sekarang
SSejarah Batik Garutan
Selain domba Garut, kota Garut terkenal juga dengan Batik Garut yang biasa di kenal dengan Batik Garutan, jauh sebelum kemerdekaan di kota Garut telah ada Batik yang dikenal dengan sebutan Batik Garutan dan semakin berkembang pada tahun 1945 dan semakin popular dan mengalami masa kejayaannya antara tahun 1967-1985. Namun dikarenakan terdapat beberapa kendala mulai dari terbatasnya bahan, modal serta lemahnya strategi pemasaran menyebabkan Batik Garutan ini kurang berkembang dan mengalami penurunan karena persaingan yang cukup besar dengan Batik dari daerah lain yang mulai menggunakan teknik yang lebih modern seperti mesin printing yang dapat menghasilkan kain Batik secara cepat dan dapat diproduksi dengan jumlah banyak dengan waktu yang singkat. Wirausaha batik ini dominan dikembangkan oleh tangan terampil perempuan Karena perempuan dikenal memiliki sifat yang telaten dan sabar.
1 Motif  Batik Garutan
Berbicara tentang motif-motif Batik yang ada di Indonesia tentunya mempunyai perbedaan yang mengacu pada filosofi dari daerah masing-masing Batik itu berasal. Seperti halnya Batik Garut, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Motif Batik Garutan biasanya memberikan pilihan warna yang dominan cerah dan soft, cocok digunakan untuk anak-anak dan remaja yang mempunyai dunia penuh ekpresi dan ceria. Namun motif tersebut tetap sesuai dipakai untuk usia dewasa dan orang tua, pembuatan Motif Batik Garutan itu sendiri memiliki standar yang telah ditetapkan sehingga mampu memberikan kualitas yang sangat baik dan dapat diandalkan.
Salah satu motif yang khas adalah motif lereng, namun saat ini motif tersebut mengalami pengembangan dengan menambahkan dengan motif lain agar tidak terlihat monoton dan hal ini adalah salah satu upaya seniman agar batik garutan tetap dapat dilestarikan.


gambar 4.1 motif parang yang dikolaborasikan dengan motif bunga hasil Karya Ibu Sariah

1 Ibu Sariah Seniman Batik Garutan
Kota Garut merupakan kota yang mana dominan masyarakatnya berprofesi sebagai petani karena keadaan alam yang mendukung dan memungkinkan masyarakat garut untuk meiliki penghasilan yang mencukupi kehidupannya, namun disamping itu masih terdapat beberapa seniman batik yang masih peduli akan kekayaan budaya dari nenek moyang yang masih memproduksi batik sampai sekarang.
Seperti yang akan dibahas pada laporan ini salah satu seniman Batik Gautan yaitu keluarga Ibu Sariah yang bertempat tinggal di Kp. Sanding Lebak RT 01/RW 01 Garut, seluruh anggota keluarga ini adalah pembatik, beliau masih memproduksi batik Garutan sampai sekarang, beliau mengawali karirnya sejak kecil dan lebih menekuninya sekitar tahun 1954 karena orang tuanya adalah seorang pembatik juga maka beliau belajar membatik secara otodidak. Beliau tidak sendiri, darah membatiknya diturunkan kepada anak serta cucunya yang membantu beliau dalam proses membatik dan memasarkannya.



gambar 4.2 Ibu Sariah

Beliau biasa menjual batiknya di salah satu toko yang menjual batik Garutan yang tidak terlalu jauh dari tempat beliau tinggal dimulai sekitar tahun 1982 dan masih bekerja sama sampai sekarang. Salah satu anak perempuan Ibu Sariah yaitu Ibu Titi (55 tahun) juga meneruskan profesi beliau dalam membatik Ibu Titi merupakan penerus ketiga dalam keluarganya yang masih bertahan menekuni batik Garutan sebagai profesi sebagai penunjang kehidupannya.

gambar 4.3 Ibu Titi (55 tahun)
selain itu anggota keluarga yang lain setiap hari membuat Batik Garutan






gambar 4.4 anak dari Ibu Titi





gamabr 4.5 suami dari anak Ibu Titi
Sudah lebih dari seratus motif Batik beliau ciptakan dan setiap karyanya didokumentasikan dan beliau simpan sebagai referensi untuk konsumen yang hendak memesan batik Garutan pada beliau, diantara motif yang telah beliau ciptakan yaitu motif karaton galuh, merak ngibing, sapatu seling bunga, dll.
Figure 4.6 beberapa dokumentasi motif batik hasil karya Ibu Sariah
gambar 4.7motif karaton galuh dengan warna yang berbeda
 





    gambar 4.8 motif merak ngibing (kiri), keni (kanan)

1.4  Perkembangan Batik Garutan menurut Ibu Sariah
Perkembangan yang sangat mencolok pada Batik Garutan yaitu berbagai macam motif yang dipadukan dengan motif lain hal ini bertujuan agar tidak monoton dan merupakan salah satu cara untuk mensiasati agar tetap bertahan dan tetap digemari, namun sayangnya bagi masyarakat Garut sendiri, Batik Garutan ini kurang diminati karena harga yang terlampau tinggi hal ini disebabkan salah satu factor yaitu kurangnya pemahaman serta penghargaan terhadap karya seni Batik Garutan. Menurut Ibu Sariah perkembangan Batik Garutan ini diciptakan untuk mensiasati agar konsumen tidak bosan dengan motif yang itu-itu saja. Batik Garutan lebih diminati oleh para pelancong di luar kota Garut seperti Bandung, Jakarta dan kota lainnya karena biasanya mereka mencari barang yang khas yang menjadi ikon kota yang mereka kunjungi untuk dijadikan sebagai cendera mata.
1.5  kendala Ibu Sariah dalam mengembangkan usaha Batik Garutan
·         Kurangnya minat masyarakat dalam membatik
Di daerah tempat ia tinggal hanya beliau lah yang membuat batik, hal ini berdampak pada jumlah produksi yang kurang, masyarakat didaerah sekitarnya lebih memilih profesi untuk membuka usaha pertokoan dibandingkan dengan membatik karena membatik membutuhkan proses yang lama sehingga mereka berfikir bahwa membuka toko lebih menguntungkan dibandingkan membatik. Sehingga menyebabkan ibu syariah mengalami kerepotan dalam menerima pesanan batik karena dalam proses membatik membutuhkan waktu yang cukup lama.
·         Ketersediaan bahan yang sulit dijangkau
Ketersediaan bahan yang digunakan untuk membatik sangat sedikit, tidak ada toko ksusus yang menyediakan bahan serta alat untuk membatik, sehingga Ibu Sariah harus membelinya di luar kota Garut.



BAB 5
PENUTUP
1.1.  KESIMPULAN
Batik merupakan salah satu bagian dari antropologi seni rupa karena batik merpakan salah satu seni rupa yang diciptakan atas dasar pemikiran masyarakat  Pembuatan Motif Batik Garutan itu sendiri menggunakan teknik dengan cara ditulis langsung dengan tangan (Batik Tulis), sehingga wajar saja jika waktu pengerjaan satu helai kain batik bisa memakan waktu yang lumayan cukup lama. Harga yang ditawarkan pun cukup tinggi, mengingat proses pengerjaannya harus dengan ketelitian yang memerlukan teknik khusus. Selain itu batik juga bisa memberikan nilai estitika yang tinggi, sehingga bisa menjadi hasil karya yang patut dibanggakan. Selain menampilkan warna yang ceria dan soft, ciri lain dari motif batik garutan adalah dengan pemilihan gambar yang merujuk pada flora dan fauna, dan mengambil bentuk geometrik yang lebih mengarah kepada garis diagonal seperti bentuk belah ketupat. Tingkat kesadaran masyaakat Garut yang rendah akan budaya Batik Garutan menyebabkan Batik Garutan ini mengalami kalah persaingan dalam dunia bisnis batik disbanding daerah lain, maka dari itu perlu adanya pelestarian Batik Garutan dengan salah satunya menggunakan cara pengembangan Batik Garutan agar tidak monoton baik itu meliputi motif serta bahan yang digunakan maka dengan itu perlu adanya suatu penelitian, pengajaran, serta pendokumentasian untuk memperkaya wawasan tentang Batik Garutan.
Selain melanjutkan warisan orang tua dalam membuat Batik Garutan, beliau juga sekaligus melestarikan Batik Garutan. Mengambil sedikit tentang pernyataan Ibu Sariah beliau mengatakan bahwa :
“……..saya bangga orang tua saya mewariskankan ilmu yang takkan pernah habis walaupun kenyataannya kurang memuaskan dalam hal materi tapi lebih berharga dibandingkan dengan harta yang dapat habis begitu saja.” (Ibu Sariah, 2012)
5.2. SARAN
a.       Peneliti Lain
Ada baiknya jika setiap orang menghargai budaya khususnya batik yang sekarang menjadi warisan budaya dunia dan patut untuk berbangga atas diakuinya batik di dunia internasional. Dengan sebab itu maka setiap orang dapat tertarik untuk melestarikan batik dengan membuat batik bukan hanya sebagai konsumen.
b.      Jurusan
Alangkah lebih baik jika jurusan memfasilitasi atau membiayai sebagian biaya penelitian (transport atau biaya administrasi pembuatan makalah).
c.       Pemerintah Daerah
Diharapkan lebih dapat memperhatikan dan merangkul masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan menengah khususnya di bidang usaha  yang bertujuan untuk melestarika budaya Indonesi khususnya Batik Garutan dan memfasilitasi bahan untuk membuat batik dengan membuat pusat alat dan bahan Batik Garutan.






5.3 Laporan Dokumentasi Hasil Penelitian








Tidak ada komentar:

Posting Komentar