Kamis, 15 Mei 2014

INSTALASI BENANG "TECHNO SYNDROME" @STARLIGHT 2013


Tema 
Dilema teknologi, informasi dan seni
Latar belakang
Dizaman modern seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ketersediaan media informasi sangat dibutuhkan hal ini mendorong para pelaku teknologi untuk berinovasi menciptakan hal-hal baru yang dapat menunjang kebutuhan akan media informasi tersebut. Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin melesat, media elektronik sangat berperan aktif sebagai penyalur berbagai informasi.
Manusia dimudahkan dengan adanya berbagai media informasi yang serta merta tidak perlu bersusah payah pergi ke tempat yang ingin kita tuju untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan ataupun dengan mencari buku sumber. Buku yang dulu ber-title “jendela dunia” kini semakin tergeser dengan adanya teknologi sebagai media informasi yang instan dan mudah untuk didapatkan, hal ini menjadi dilematis terhadap sikap selektif masyarakat untuk memilah serta mencerna dampak dari perkembangan teknologi tersebut.
Teknologi sangat berkembang pesat dan sangat dikenal oleh berbagai kalangan, khususnya para remaja. Gadget yang canggih dan yang keluaran terbaru merupakan incaran untuk menunjang mereka dalam pergaulannya yang up to date, mereka semakin terlena dengan adanya teknologi yang kian canggih, seperti halnya untuk menunjang dalam pendidikannya para pelajar khususnya lebih memilih untuk berkeliaran di dunia maya dari pada harus pergi ke perpustakaan di dunia nyata. dengan adanya internet yang memudahkan mereka dalam menerima pelajaran, internet tentunya lebih menarik dibandingkan dengan buku pelajaran yang terkesan monoton padahal sebenarnya mereka sedang terjajah oleh teknologi.

Dari latar belakang tersebut saya mencoba merespon untuk membuat  karya instalasi dengan membuat replica yang terdiri dari 2 objek yaitu layar monitor dan mata. Layar monitor digambarkan sebagai objek utama , dan mata seperti yang telah kita ketahui bahwa mata adalah panca indera yang dapat merespon suatu keindahan dan ada juga yang menyebutkan bahwa mata adalah jendela dunia (jendela hati).
Bentuk layar, menyimbolkan teknologi yang sedang berkembang, dipilihnya bentuk layar ini karena sangat familiar di masyarakat dan dijadikan sebagai objek utama yang ditempatkan ditengah karena layar menjadi titik focus dan selalu menjadi perhatian banyak orang. Berjumlah 3 layar bertujuan sebagai penunjang visualisasi agar dapat dilihat dari berbagai arah. Di dalam setap objek dipasang lampu berwarna merah, hal ini menyimbolkan dan suatu adaptasi dari warna merah yang dipakai di tempat makanan cepat saji dimana warna tersebut dapat menimbulkan rasa ketagihan dan lapar sebagaimana yang seniman tuangkan pada konsep karya.
Bentuk mata dengan banyak otot-otot mata, menggambarkan dampak dari teknologi yang semakin pesat dan mata menjadi rusak, kerusakan tersebut bukan hanya digambarkan sebagai fisik namun juga menggambarkan keadaan psikis yang tidak baik. Penempatannya mengelilingi  layar. 
apresiasi sedari dini, kunjungan siswa SD


rlin bersama karya instalasi benangnya
lingkungan sekitar adalah insrpirasi yang baik untuk menjadi suatu karya bagaimanapun bentuknya.