Limbah memanglah sangat mengganggu bagi lingkungan terlebih
ketika kita tidak dapat mengolahnya yang akan berakibat pada tercemarnya
lingkungan dan bahkan menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup. Pada kenyatannya
limbah dapat menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia
terlebih dapat menghasilkan berupa materi sehingga limbah tidak hanya menjadi polusi
tetapi juga dapat menjadi solusi jika kita berinovasi untuk memanfaatkan limbah
tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Di tangan para kreatif, apapun dapat menjadi inspirasi
untuk berkreasi, seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa dari Institut
Pertanian Bogor, berawal dari kegelisahan akan lingkungan sekitarnya mereka
menggapinya dengan sikap kritis yang ditunjukkan dengan memanfaatkan limbah
bulu domba dan akar wangi yang berada di lingkungan sekitar mereka sebagai
bahan utama pembuatan produk kerajinan sehingga terciptalah sebuah karya produk
kerajinan dengan memanfaatkan limbah bulu domba yang dipadu dengan akar wangi
yang unik. Hal ini menjadi ciri khas dalam produknya yang mempunyai basic
lingkungan. Produk kerajinan yang diberi nama ECODOE ini merupakan singkatan
yang memiliki arti ‘ECO’ berarti lingkungan dan ‘DOE’ yang berarti domba.
Seperti namanya produk ini terinspirasi dari domba yang dominan para penggagas
produk ini adalah mahasiswa yang berasa dari Kota Garut yang dikenal sebagai
daerah dengan populasi domba yang cukup melimpah dan menjadi ciri khas kota
tersebut. Selain itu juga produk kerajinan yang diciptakan menggabungkan konsep
pemanfaatan limbah bulu domba dan komoditas akar wangi.
Di Indonesia sendiri populasi domba mencapai 11,3 juta
ekor, yang 50% diantaranya (5,75 juta ekor) berada di jawa barat dan 60%
diantaranya adalah domba dewasa yang menghasilkan bulu. Di Indonesia bulu domba
ini belum dapat termanfaatkan secara maksimal, para peternak cenderung membuang
bulunya setelah mencukur dombanya yang menjadikan bulu tersebut limbah dan
mencemari lingkungan, padahal untuk satu domba dewasa dapat menghasilkan
sebanyak 200 gram bulu domba, bulu domba mengandung zat karatin dan jika bulu
domba ini dibuang dengan sembarangan maka akan menimbulkan limbah dan
permasalahan lingkungan.
Di sisi lain Indonesia adalah salah satu dari 3 negara
produsen akar wangi terbesar di dunia dengan produktivitas 65-70 ton/Ha. Akar
wangi banyak dimanfatkan untuk parfum, obat, kosmetik, pelumas senjata dan
kerajinan. Maka para muda kreatif yang menciptakan ECODOE melihat kedua hal ini
dan mengkolaborasikannya ke dalam suatu bentuk produk kerajinan unik berupa
boneka yang dapat dijadikan souvenir atau hadiah.
Produk kerajinan yang digagas pada tahun 2013 ini memang
masih berusia muda dalam dunia bisnis kerajinan, namun produk ini telah
melanglang buana hampir ke seluruh Indonesia seperti Lampung, Makasar, dan
daerah Jawa tentunya. Selain itu juga
sering diikut sertakan dalam event internasional seperti SUIJI Japan-Indonesia,
dan juga ke Philipina.
Walau bukan seorang yang mempunyai basic seni namun kreasi
yang diciptakan sangat unik, kreasi bentuk domba dengan berbagai macam karakter
seperti wisuda, super hero dan lainnya mereka juga menerima desain sesuai
pesanan dan produk ini juga dapat dijadikan pilihan sebagai oleh-oleh khas
kampus IPB. Dalam proses pengerjaannya produk ini juga tidak terlepas dari
peran masyarakat sekitar yaitu dengan bekerja sama dengan pengrajin akar wangi
itu sendiri dan juga dalam proses pembuatannya yaitu dengan memberdayakan masyarakat
di sekitar kampus IPB dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitarnya.
Menciptakan sesuatu yang unik itu tidak mesti mengeluarkan
biaya yang mahal, dengan merespon lingkungan sekitar dan menciptakan ide dengan
memanfaatkan limbah yang merusak lingkungan sekitar, dengan kreatifitas
limbahpun dapat menjadi sesuatu yang lebih berarti dan tentunya memiliki nilai
ekonomis.
(Photo by : Tatang Gunawan, ECODOE Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar